welcome
We've been working on it

LEM LA255-S: Sensor Arus Presisi untuk Aplikasi Industri dan Energi Terbarukan

Sensor arus LEM LA255-S telah menjadi pilihan utama di kalangan engineer Indonesia untuk memantau dan mengontrol aliran listrik secara akurat. Dengan desain kompak dan teknologi isolasi galvanis, sensor ini cocok digunakan di lingkungan industri berat hingga sistem energi terbarukan. Bagaimana perangkat ini bekerja di dunia nyata? Simak studi kasusnya! Di pabrik otomasi di Karawang, LA255-S berhasil mengurangi downtime mesin produksi hingga 40%. Sensor ini mendeteksi fluktuasi arus pada motor listrik 3-phase secara real-time, mengirimkan data ke PLC untuk penyesuaian otomatis. Teknologi closed-loop Hall effect-nya memastikan akurasi ±0.5% bahkan di suhu ekstrim 85°C. Untuk proyek PLTS di Nusa Tenggara Timur, 200 unit LA255-S terpasang pada inverter surya kapasitas 1MW. Kemampuan pengukuran bidirectional-nya memungkinkan monitoring daya aktif dan reaktif sekaligus, membantu operator mengoptimalkan rasio CUF (Capacity Utilization Factor). Fitur IP20-nya memberikan perlindungan dasar terhadap debu saat instalasi di outdoor cabinet. Keunggulan utama LA255-S: 1. Rentang pengukuran fleksibel (±25A hingga ±200A) 2. Response time cepat 3μs untuk aplikasi frekuensi tinggi 3. Sertifikasi UL 60950-1 dan EN 50178 untuk kepatuhan standar keselamatan Dengan harga kompetitif sekitar Rp 1,2 juta per unit, sensor ini menawarkan ROI dalam 6-8 bulan melalui penghematan energi dan pencegahan kerusakan peralatan. Tertarik mengimplementasikannya di sistem kontrol motor, UPS, atau charger kendaraan listrik? Hubungi distributor resmi LEM di Jakarta dan Surabaya untuk konsultasi teknis gratis.