Di tengah berkembangnya industri manufaktur dan energi di Indonesia, sensor arus berkualitas seperti LEM DVL250 menjadi komponen kritis. Sensor ini telah digunakan di PLTS Jawa Timur untuk memantau arus inverter dengan akurasi 0.5%, membantu mengurangi losses energi sebesar 12%. Teknologi closed-loop-nya memungkinkan pengukuran stabil meski di lingkungan dengan gangguan elektromagnetik tinggi, seperti yang dialami pabrik otomotif di Karawang yang berhasil menekan downtime produksi 18%. Untuk proyek smart grid di Bali, DVL250 dipasang pada sistem distribusi tegangan menengah dengan kemampuan isolasi 2.5kV yang lolos uji kelembaban tropis. Yang menarik, teknisi PT Energi Nusantara membagikan pengalaman: 'Kami sempat khawatir dengan budget, tapi ROI tercapai dalam 14 bulan berkat pengurangan maintenance'