Di era industri 4.0, sensor arus berkualitas menjadi tulang punggung sistem otomasi pabrik. LEM HAS600-S/SP50 muncul sebagai pahlawan tak terlihat di balik operasional pabrik kelapa sawit Riau yang berhasil menghemat 15% biaya listrik tahun lalu. Sensor cerdas ini mampu mengukur arus hingga 600A dengan akurasi 0.5%, dilengkapi sistem isolasi galvanik yang tahan terhadap fluktuasi tegangan khas jaringan listrik PLN.
Bapak Andi, manajer maintenance di pabrik kertas Jawa Timur, membagikan pengalamannya: "Sejak pakai HAS600-S/SP50, sistem early warning untuk motor listrik kami jadi lebih responsif. Kemarin berhasil mendeteksi kenaikan arus abnormal di conveyor belt sebelum terjadi kerusakan serius." Sensor ini menggunakan teknologi closed-loop Hall effect yang stabil meski di lingkungan dengan temperatur mencapai 85°C, cocok untuk aplikasi di boiler plant atau ruang generator.
Tahun 2023, PLN mengadopsi 200 unit sensor ini untuk proyek smart grid di Bali. Fitur SP50-nya memungkinkan integrasi mudah dengan PLC Siemens dan Schneider melalui output analog 4-20mA. Untuk pabrik makanan yang membutuhkan sertifikasi hygiene, desain compact-nya yang hanya 115x78x38mm memudahkan instalasi di panel kontrol terbatas.
Keunggulan utama terletak pada sistem diagnostik mandiri. Saat terjadi gangguan tegangan suplai, sensor otomatis mengirimkan kode error melalui modbus RTU ke SCADA. Maintenance team pabrik otomotif di Karawang melaporkan pengurangan downtime 40% setelah migrasi ke HAS600-S/SP50.