welcome
We've been working on it

Sensor Arus LEM CTSR1-P: Solusi Presisi untuk Sistem Kelistrikan di Pabrik Indonesia

Di era otomatisasi industri, sensor arus menjadi komponen kritis yang sering diabaikan. LEM CTSR1-P muncul sebagai jawaban untuk kebutuhan monitoring listrik presisi di pabrik-pabrik Indonesia. Dengan teknologi closed-loop Hall effect, sensor ini mampu mengukur arus AC hingga 15A dengan akurasi ±0.5% - cocok untuk aplikasi yang menuntut ketepatan tinggi. Contoh nyata terjadi di pabrik kertas di Jawa Timur. Setelah memasang CTSR1-P pada panel distribusi utama, teknisi berhasil mendeteksi kebocoran arus sebesar 8% yang sebelumnya tidak teridentifikasi. Data real-time dari sensor membantu mengurangi tagihan listrik bulanan sebesar 12%. Fitur unggulannya termasuk: 1. Desain kompak 45mm x 30mm yang mudah dipasang di ruang terbatas 2. Rentang suhu kerja -40°C hingga +85°C (ideal untuk pabrik baja) 3. Isolasi galvanik 4.8kV untuk keamanan operator 4. Respons cepat 120kHz untuk deteksi gangguan seketika. Aplikasi lain yang sukses terlihat di PLTS 1MW di Bali. CTSR1-P digunakan untuk memonitor inverter, membantu mengurangi downtime sistem sebesar 30% melalui prediksi kerusakan dini. Bagi engineer pemula, sensor ini menawarkan antarmuka plug-and-play dengan output analog 0-5V yang kompatibel dengan berbagai PLC lokal. Pakar energi PT Elektrindo menyatakan: 'Sejak 2022, kami telah menggunakan CTSR1-P di 15 proyek efisiensi energi. Konsistensi performanya membuat kami percaya untuk menjadikannya solusi standar'. Dengan harga kompetitif dan ketersediaan suku cadang di Jakarta, CTSR1-P membuktikan bahwa teknologi presisi Eropa bisa beradaptasi dengan kondisi industri tropis.