Di era otomasi industri yang semakin berkembang, pemilihan sensor arus berkualitas menjadi faktor krusial. LEM LA55-P//SP7 muncul sebagai pilihan utama teknisi di berbagai pabrik di Surabaya dan Bekasi. Sensor canggih ini menawarkan akurasi pengukuran hingga ±0.5% dengan kemampuan mengukur arus AC/DC hingga 50A.
Aplikasi nyatanya terlihat di PLTS berkapasitas 1MW di Jawa Timur. Sistem ini menggunakan 120 unit LA55-P/SP7 untuk memantau performa inverter secara real-time. Pak Andi, supervisor teknik di proyek tersebut, mengungkapkan: 'Sejak pemasangan Maret 2023, downtime sistem turun 40% berkat deteksi anomaly arus yang lebih cepat.'
Di bidang manufaktur, sensor ini diimplementasikan pada mesin CNC di kawasan industri Karawang. Fitur respons cepat 3μs-nya berhasil mengurangi kerusakan komponen akibat lonjakan arus tak terduga. Teknologi galvanic isolation-nya juga meningkatkan keamanan operator saat maintenance.
Keunggulan utama LA55-P/SP7:
1. Desain kompak dengan ketebalan hanya 25mm
2. Tahan getaran hingga 10g (sesuai standar IEC 60068-2-6)
3. Rentang suhu kerja luas (-40°C hingga +85°C)
Bagi UMKN di bidang elektronika, sensor ini cocok untuk pengembangan smart energy meter. Contoh suksesnya terlihat di startup Bandung yang berhasil menciptakan alat monitoring listrik 3 fase dengan biaya produksi 30% lebih rendah.