Nah, kali ini kita bakal bahas sensor arus yang lagi nge-trend di kalangan teknisi Indonesia - CTSR5 dari LEM. Bagi yang sering kerja di proyek pembangkit listrik atau sistem tenaga surya, pasti udah nggak asing lagi sama yang satu ini. Sensor canggih ini punya akurasi sampai 0.5%, cocok banget buat aplikasi yang butuh presisi tinggi. Contoh nyatanya tuh di PLTS Terbesar di Jawa Timur kemarin. Waktu mereka pasang CTSR5 buat monitoring arus di inverter, langsung bisa hemat 15% biaya maintenance bulanan. Soalnya sensor ini bisa deteksi fluktuasi arus yang biasanya bikin komponen lain cepat rusak. Yang bikin unik, CTSR5 ini desainnya compact tapi tahan sama suhu ekstrim. Pernah ada kasus di pabrik semen di Sulawesi yang suhu ruangannya bisa nyampe 70 derajat, eh sensor ini tetap jalan stabil. Buat yang khawatir sama instalasi, tenang aja. Sistem pemasangannya plug-and-play dengan output analog yang kompatibel sama kebanyakan PLC. Ada satu fitur keren lagi - isolation voltage sampai 4.3kV. Jadi aman banget dipakai di panel listrik tegangan tinggi. Terakhir denger, teknisi di Bali malah modif buat sistem monitoring arus di charging station mobil listrik. Ternyata respon time-nya yang cuma 0.5 detik itu bikin sistem pengisian daya jadi lebih efisien. Buat yang pengen upgrade sistem kontrol listrik di pabrik atau pembangkit, worth it banget nih investasi di sensor LEM CTSR5.