Bagi teknisi atau manajer pabrik di Jawa Timur yang sering menghadapi masalah pemantauan arus listrik, sensor LEM LT108-S7 mungkin menjadi solusi yang selama ini dicari. Modul sensor arus DC/AC ini sudah digunakan di pabrik tekstil Surabaya untuk memantau konsumsi energi mesin tenun otomatis. Dengan akurasi ±0.5%, teknisi bisa mendeteksi fluktuasi daya 24/7 melalui sistem SCADA pabrik. Kasus nyata terjadi di pabrik pengolahan kelapa sawit Kalimantan Tengah. Setelah dipasang LT108-S7 pada conveyor system, tim maintenance berhasil mengurangi downtime 30% berkat deteksi dini arus tidak stabil yang sering menyebabkan motor conveyor mati mendadak. Keunggulan utama varian S7 terletak pada desain kompaknya yang hanya 45mm, memudahkan instalasi di panel kontrol yang sempit. Sistem isolasi galvanik 4kV-nya juga terbukti andal di area produksi dengan tingkat kelembapan tinggi seperti pabrik pengolahan ikan di Makassar. Untuk proyek renewable energy, sensor ini sedang diuji coba di PLTS terpencil NTT untuk memantau performa solar panel dengan akurasi tinggi meski dalam kondisi temperatur ekstrim. Bagi yang khawatir dengan kompatibilitas, LT108-S7 mendukung rentang pengukuran 5A hingga 200A dengan respons cepat 150kHz. Dari segi perawatan, teknisi di pabrik kertas Riau membuktikan modul ini tetap stabil meski terkena debu serat kayu terus menerus, berkat desain enclosure IP20-nya.