Bagi engineer di bidang industri atau manajemen energi, pemilihan sensor arus yang akurat jadi kunci kesuksesan sistem. LEM HAS50-S/SP50 muncul sebagai solusi cerdas yang sudah teruji di berbagai proyek di Indonesia. Sensor canggih ini mampu mengukur arus hingga 50A dengan akurasi ±0.5%, cocok untuk aplikasi yang membutuhkan presisi tinggi. Di pabrik otomotif di Karawang, sensor ini digunakan untuk memantau konsumsi energi mesin produksi 24/7. Sistemnya mampu mendeteksi fluktuasi daya secara real-time, membantu mengurangi biaya listrik hingga 15% per bulan. Yang menarik, desain modularnya memudahkan integrasi dengan PLC Schneider Electric atau Siemens yang umum dipakai di pabrik-pabrik Indonesia. Untuk proyek renewable energy, HAS50-S/SP50 terbukti andal di sistem panel surya kapasitas menengah. Sebuah hotel di Bali menggunakan 20 unit sensor ini untuk memonitor performa 200kWp solar array. Teknologi galvanic isolation-nya menjaga keamanan sistem meski terjadi lonjakan tegangan tiba-tiba saat hujan badai. Bagi teknisi lapangan, fitur plug-and-play dengan output analog 4-20mA/0-10V jadi nilai plus. Tidak perlu konfigurasi rumit, langsung bisa terhubung ke SCADA atau data logger biasa. Di proyek kereta listrik Jabodebek, sensor ini dipakai untuk proteksi overload pada sistem traksi. Kemampuan respons cepat 3μs-nya berhasil mencegah kerusakan equipment saat terjadi arus pendek tak terduga.