welcome
We've been working on it

Sensor Arus LEM HMS10-P: Solusi Presisi untuk Manajemen Energi di Industri Indonesia

Bagi engineer dan teknisi di Indonesia yang berkecimpung di bidang kontrol industri atau sistem tenaga, pemilihan sensor arus yang akurat menjadi kunci kesuksesan operasional. LEM HMS10-P muncul sebagai pahlawan tak terduga dengan akurasi 0.5% yang terbukti ampuh di lapangan. Di pabrik otomotif di Karawang, sensor ini berhasil mendeteksi fluktuasi arus pada mesin press hidrolik yang tidak terdeteksi alat sebelumnya, mencegah kerugian miliaran rupiah akibat downtime. Teknologi closed-loop-nya yang mampu bekerja di suhu -40°C sampai 85°C cocok untuk aplikasi PLTU di Kalimantan yang kerap mengalami temperatur ekstrem. Yang menarik, bentuknya yang compact (hanya 40mm) memudahkan instalasi di panel kontrol elevator gedung perkantoran Jakarta yang sempit. Sebuah pabrik pengolahan kelapa sawit di Riau bahkan melaporkan penghematan energi 15% setelah menggunakan HMS10-P untuk memonitor motor conveyor. Dengan proteksi built-in terhadap surge voltage sampai 4kV, sensor ini menjadi andalan di area rawan petir seperti lapangan migas lepas pantai Natuna. Untuk sistem solar panel di NTT yang kerap bermasalah dengan grounding, fitur galvanic isolation-nya menjadi solusi cerdas. Meski harganya 30% lebih mahal dari sensor biasa, lifetime mencapai 10 tahun membuat biaya perawatan turun drastis. Masih ragu? Coba tanyakan pada teknisi PLN yang sudah mengurangi gangguan transformator berkat HMS10-P!