Di era otomatisasi industri yang semakin berkembang, sensor arus LTS25-NP dari LEM menjadi pilihan utama para engineer di Indonesia. Dengan akurasi hingga ±0.5%, sensor hall effect ini mampu memonitor arus DC, AC, dan impulsif hingga 25A tanpa perlu memutus rangkaian. Teknologi galvanic isolation-nya yang mencapai 2.3kV membuatnya ideal untuk aplikasi solar inverter di Bali yang rentan terhadap fluktuasi tegangan. Contoh nyata datang dari pabrik tekstil di Bandung yang berhasil mengurangi downtime mesin jahit otomatis hingga 40% setelah memasang sensor ini untuk deteksi arus abnormal. Untuk proyek smart grid di Jakarta, LTS25-NP dipasang di 15 gardu listrik dengan kemampuan kerja suhu -40°C hingga +85°C yang terbukti stabil meski terpapar panas mesin transformator. Yang menarik, sensor ini hanya membutuhkan ruang instalasi 15mm x 20mm - cocok untuk aplikasi stasiun pengisian kendaraan listrik di Surabaya yang membutuhkan komponen hemat space. Dengan sertifikasi UL dan CE, LTS25-NP menjawab kebutuhan industri akan sensor yang presisi namun ekonomis.