Sensor arus LEM ITN600-S menjadi pilihan utama teknisi di Indonesia untuk aplikasi yang membutuhkan presisi tinggi. Dengan kemampuan mengukur hingga 600A dan akurasi ±0.5%, sensor buatan Swiss ini terbukti andal di proyek pembangkit listrik tenaga surya di Nusa Tenggara Timur. Saat dipasang pada inverter solar 500kW, sensor ini berhasil mengurangi kesalahan pembacaan arus sebesar 40% dibandingkan sensor konvensional. Fitur isolasi galvanik 6kV-nya memberikan perlindungan ekstra untuk sistem kontrol utama. Di pabrik otomotif Karawang, ITN600-S digunakan dalam sistem pengawasan motor industri. Teknisi lapangan melaporkan sensor ini tetap stabil meskipun terkena getaran mesin terus-menerus dan suhu lingkungan mencapai 45°C. Untuk proyek stasiun pengisian EV di Bali, sensor ini dipilih karena desainnya yang kompak namun mampu menangani fluktuasi arus cepat selama proses fast-charging. LEM menyediakan dukungan teknis lokal melalui mitra di Jakarta dan Surabaya, dengan garansi 3 tahun yang mencakup kerusakan akibat kondisi lingkungan tropis.